LORONGWARTA.COM, BOGOR - Program Pengenalan Kampus (P2K) IAI Nasional Laaroiba 2021 diisi dengan berbagai kegiatan. Antara lain dengan penghijauan sekitar bantaran Sungai Ciliwung. Acara dipusatkan di Desa Sukahati, Cibinong, Bogor, Sabtu (18/9/2021).
Sekitar 3.000 pohon ditanam oleh 275 mahasiswa baru IAI Nasional Laa Roiba di bantaran sungai Ciliwung, khususnya wilayah Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Ketua Yayasan Pendidikan Laa Roiba, Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir MS., Rektor IAI Nasional Laa Roiba Bogor, Presiden Mahasiswa Ricky Meidriansyah, serta unsur pejabat Dinas Kehutanan Bogor serta Kepala Desa Sukahati ikut melakukan tanaman penghijauan secara simbolis.
Acara berikutnya adalah penanaman bibit penghijauan oleh para mahasiswa, mentor, panitia dan para dosen IAI Nasional Laa Roiba. Acara dimulai pukul 8 hingga waktu Zuhur. Para dekan, kaprodi, struktural dan dosen juga ikut terlibat dalam aksi pengabdian masyarakat tersebut.
“Alhamdulillah berkat kreativitas anak–anak mahasiswa, didukung panitia dan mentor yang hebat, acara ini berlangsung dengan baik. Mereka antusias melakukan amal jariah kepada Bumi dan lingkungan alam sekitarnya,” ungkap Rektor IAI Nasional Laa Roiba.
Rektor Laa Roiba juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kehutanan yang telah menyumbangkan sedikitnya 3.000 bibit pohon penghijauan.
Penghijauan menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dari kegiatan P2K IAI Nasional Laa Roiba Bogor. “Ini upaya kita bagaimana mahasiswa diajak agar sadar dan peduli kepada lingkungan sekitar. Termasuk bagian dari pengabdian kepada masyarakat juga,” tambah Rektor Laa Roiba.
Ketua Yayasan, Nanat Fatah Natsir, dalam sambutannya, berharap agar kegiatan penghijauan bisa berkelanjutan. “Semoga mereka bisa menjadi generasi ulul albab. Generasi yang tak hanya berzikir, tapi juga bertafakur kepada dan bersama alam sekitarnya.”
Di tempat yang sama hadir pula Ricky Meidriansyah sebagai Presma BEM IAI Nasional Laa Roiba Bogor yang sekaligus menjadi ketua panitia pelaksana dilokasi pada acara tersebut.
“Ini adalah bentuk dukungan mahasiswa terhadap program cinta budaya dan tanah air sesuai dengan misi BEM pada periode ini, dalam upaya dalam melestarikan alam kita dengan hal-hal yang kecil terlebih dahulu.” Jelas Ricky dalam keterangannya. (Sopa M.)
0 Comments